1 Full Life: BUKIT BATUKU, KUBU PERTAHANANKU, DAN PENYELAMATKU.
Nas : Mazm 18:3
Metafora yang terdapat dalam ayat ini dapat dikenakan pada
pergumulan terus-menerus dari orang percaya melawan kekuatan-kekuatan fisik
dan rohani masa ini. Pemeliharaan Allah terhadap kita dilukiskan oleh enam
lambang.
- (1) "bukit batuku" -- keamanan dan jaminan di dalam kekuatan Allah
yang kokoh (bd. Mazm 31:3-4; 42:10; 62:8);
- (2) "kubu pertahananku" -- tempat perlindungan dan keselamatan yang
tidak dapat dimasuki musuh;
- (3) "penyelamatku" -- pelindung yang hidup;
- (4) "perisaiku" -- Allah yang berdiri di antara kita dan bahaya (bd.
Kej 15:1);
- (5) "tanduk keselamatanku" -- kekuatan dan kuasa kemenangan untuk
membebaskan dan menyelamatkan kita;
- (6) "kota bentengku" -- sebuah tempat aman untuk mengangkat di atas
bahaya-bahaya kehidupan.
2 Full Life: MEMECAHKAN ANAK-ANAKMU PADA BUKIT BATU.
Nas : Mazm 137:9
Ketika orang Babel merebut Yerusalem pada tahun 586 SM, mereka
mengambil bayi-bayi yang tidak berdaya dari ibunya serta membanting mereka
ke tembok. Allah akan menghukum kekejaman mereka dengan membuat mereka
menuai apa yang telah mereka taburkan (lih. Yes 13:16; Yer 23:2).
Kekerasan kejam yang mereka lakukan kepada orang lain kini akan berbalik
menimpa mereka sendiri. Perhatikan dua hal mengenai seruan untuk pembalasan
setimpal ini:
- 1) Pembalasan ilahi akan lebih banyak menimpa orang dewasa yang kejam;
merekalah yang akan paling menderita. Anak-anak tidak bersalah yang mati
ketika perang atau hukuman ilahi akan diterima oleh Allah dan tidak akan
dihukum. Dosa seseorang tidak diperhitungkan Allah hingga orang tersebut
menolak hukum Allah yang tertulis di dalam hati manusia atau di Alkitab
(lihat cat. --> 1Sam 15:3;
lihat cat. --> Rom 5:12;
lihat cat. --> Rom 5:14;
lihat cat. --> Rom 7:9-11).
[atau ref. 1Sam 15:3; Rom 5:12,14; Rom 7:9-11]
- 2) Sekalipun PB menekankan hal mengampuni musuh serta mendoakan
keselamatan mereka (Mat 5:43-48), akan tiba saatnya pada akhir
sejarah ketika Roh Kudus akan memimpin umat-Nya untuk berdoa memohon
pembalasan ilahi atas orang fasik yang sombong, tidak mau bertobat dan
tidak beriman (lih. Wahy 6:10).